Selasa, 17 April 2018
Saulus Ganti Nama karena Bertobat?
Ada anggapan populer di sebagian komunitas Kristen, yaitu mengira Saulus berganti nama menjadi Paulus karena beliau bertobat, berbalik dari pembenci menjadi pemuja Yesus. Tampaknya bukan demikian. Minimal ada dua alasan untuk meragukan anggapan populer itu:
1. Penulis kitab Kisah Para Rasul menyebutkan pertama kali bahwa nama lain Saulus adalah "Paulus" tanpa keterangan & alasan tentang itu (Kis. 13:9).
2. Penyebutan pertama nama "Paulus" itu bukan dalam konteks Kis. 9 yang adalah kisah pertobatan Saulus, tetapi dalam konteks kisah pertemuan Saulus dengan gubernur daerah Siprus.
Orang Yahudi abad 1 M banyak yang memiliki nama lebih dari satu. Selain nama dalam bahasa Aram atau Ibrani, mereka bisa memiliki nama lain dalam bahasa Yunani & Latin. Mereka juga bisa memperoleh nama julukan yang diberikan oleh orang lain. Misalnya nama "Yeshua" atau "Yehoshua", versi Yunaninya adalah "Iesous" ("Yesus"). Simon, seorang murid Yesus, memiliki nama lain, yaitu "Kefas" & "Petrus".
Saulus, si pembenci Yesus itu, nama Yahudinya adalah Sya'ul atau Saul. Sebutan versi Yunaninya adalah "Saulus". Nama lain Saulus yaitu "Paulus" disebutkan pertama kali di Kis. 13:4-12, yaitu ketika Saulus & Barnabas bertemu gubernur daerah Siprus yang bernama Sergius Paulus. Penulis kitab Kisah Para Rasul tidak menyiratkan bahwa Saulus berganti nama karena bertobat, tetapi ia hanya berkomentar, "Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, ... " (Kis.13:9).
Mengapa penulis kitab Kisah Para Rasul baru menyebutkan nama lain Saulus, yaitu "Paulus", saat sedang berkisah tentang pertemuan Saulus dengan gubernur Sergius Paulus itu? Setidaknya ada tiga kemungkinan:
1. Penulis kitab Kisah Para Rasul, baru teringat bahwa Saulus memiliki nama lain, yaitu "Paulus" yang kebetulan sama dengan nama gubernur Siprus itu, "Sergius Paulus".
2. Karena sukses membuat gubernur Sergius Paulus menjadi percaya & takjub, maka Saulus mungkin mengambil nama gubernur itu sebagai alias.
3. Kemungkinan lain, sang gubernur Siprus, Sergius Paulus, menyarankan kepada Saulus memakai nama "Paulus" supaya bisa lebih leluasa dalam memberitakan Injil di komunitas yang berbahasa Yunani.
Jika kemudian Saulus lebih menyukai memakai nama "Paulus"-seperti dalam surat-surat beliau-hal itu wajar. Sebab, istilah "saulus" ternyata memiliki konotasi negatif bagi masyarakat yang berbahasa Yunani. Istilah "saulus" atau "saulos" biasa dikenakan kepada orang yang berjalan dengan gaya merangsang seperti pelacur (Leavy 1992; Witherington 2006).
Kepustakaan:
Albert A. Bell, Exploring the New Testament World (Thomas Nelson, 1998).
Y. M. Seto Marsunu (ed.), Tak Berbatas, Tak Bermegah: Warisan Rasul Paulus (Lembaga Alkitab Indonesia, 2011).
Ben Witherington III, Apa yang Telah Mereka Lakukan pada Yesus? (Gramedia Pustaka Utama, 2007).
Alkitab Edisi Studi (Lembaga Alkitab Indonesia, 2011).
The NIV Study Bible (Zondervan, 1986).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar