SEJAK KAPAN YESUS DIPUJA SEBAGAI TUHAN?
Penelitian sejarah memberi petunjuk, bahwa sebelum Paulus muncul sebagai pemuja Yesus, sudah ada komunitas Yahudi "asli" berbahasa Aram yang memuja Yesus sebagai "Tuan" dengan konotasi ilahi (Indonesia, "Tuhan").
Para sejarawan tertarik kepada petunjuk terdini dari tulisan Kristen tertua di abad 1, yaitu surat-surat kiriman dari Paulus kepada komunitas Kristen berbahasa Yunani. Misal, dalam surat 1 Korintus terdeteksi 'kalimat doa' dari komunitas berbahasa Aram. Paulus mengutip sepenggal kalimat doa kepada Yesus dalam bahasa Aram, "Maranata", yang artinya "Tuhan, datanglah", tetapi Paulus tidak menerjemahkannya & tidak menjelaskannya untuk pembacanya yang berbahasa Yunani.
Paulus menulis:
"Dengan tanganku sendiri aku menulis ini: Salam dari Paulus. Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranata! Anugerah Tuhan Yesus menyertai kamu. Kasihku menyertai kamu sekalian dalam Kristus Yesus." (1 Kor. 16:21-24).
Tampaknya komunitas Kristen berbahasa Yunani telah akrab dengan kalimat doa itu yang mereka tahu berasal dari saudara-saudara mereka yang berbahasa Aram sebelumnya. Dengan menyebut "Maranata", Paulus menyiratkan suatu solidaritas bahwa komunitas Kristen berbahasa Yunani dan komunitas Kristen berbahasa Aram memiliki harapan yang sama kepada Yesus.
Surat-surat Paulus baru mulai ditulis sekitar 20 tahun setelah kematian Yesus, ini berarti kemunculan pemujaan Yesus sebagai Tuhan terjadi tak lama setelah penyaliban Yesus. Pemujaan Yesus itu muncul dari komunitas Yahudi berbahasa Aram yang sangat monoteistik. Hal itu didukung oleh data-data dalam kitab-kitab yang muncul belakangan, yaitu empat kitab Injil & kitab Kisah Para Rasul (Acts). Komunitas berbahasa Aram di abad 1 umumnya berasal dari daerah Galilea, Yudea, & Yerusalem.
Kepustakaan:
Larry W. Hurtado, How on Earth Did Jesus Become a God? (Eerdmans, 2005).
Richard A. Burridge & Graham Gould, Jesus Now and Then (Eerdmans, 2004).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar